Enter your keyword

Terus Fokus Satu Titik

Terus Fokus Satu Titik

Hai! Melihat judul tersebut mungkin beberapa dari kalian langsung teringat dengan salah satu official song dari acara olahraga terbesar se-Asia, yap, Asian Games 2018. Lagu yang dibawakan oleh Via Valen ini memang merupakan lagu yang sangat menggambarkan seberapa pentingnya kegigihan dalam diri seorang atlet. Layaknya seorang atlet, yang terus memperjuangkan kemampuannya untuk dapat memenangkan perlombaan demi membawa harum nama bangsanya, kita sebagai seorang mahasiswapun bisa meneladani jiwa seorang atlet untuk terus berkembang dan tidak pantang mundur dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.

Seperti yang dituangkan dalam buku 7 Habits of Highly Effective People oleh Stephen Covey, kebiasaan efektif yang kedua adalah Begin with the End in Mind. Dalam hal ini sebagai mahasiwa baru yang tentu memiliki chance atau kesempatan lebih besar untuk memulai lembaran baru menjadi pribadi yang efektif, maka kebiasaan seperti memiliki tujuan hidup merupakan hal yang paling mendesak dan penting. Mengapa demikian? Ibarat gelas kosong, mahasiswa merupakan wadah untuk menimba ilmu dan pengetahuan yang lebih luas. Uniknya adalah terkadang hidup dihadapkan oleh beberapa pilihan – pilihan. Nah disinilah peran tujuan hidup menjadi sangat penting karena pilihan tersebut mungkin saja dapat menghambat kita untuk dapat mencapai dan memaknai tujuan hidup.

Oke mungkin kesannya pernyataan diatas sedikit sukar dimengerti. Saya mulai dengan pengalaman saya selama dua tahun menjalani perkuliahan di ITB. Saya melihat disekeliling bahwa mahasiswa sekarang cenderung suka mengeluh baik mengenai tugasnya sebagai pelajar yang dipenuhi deadline, kepanitiaan, serta mungkin asupan gizi yang dirasa kurang. Akibatnya tentu produktifitas teman sekalian akan menurun. Teman, apakah kalian ingat? Dahulu kalian mengelu elukan untuk dapat masuk ke perguruan tinggi ini, dahulu kalian dengan bangga melantangkan bahwa kalian berhasil diterima di ITB, dahulu kalian sangat bahagia melihat orangtua kalian menangis bahkan memelukmu untuk sekadar berbagi kebahagiaan terkait anaknya berhasil diterima di institut terbaik negeri ini.
Teman, sadarkan kalian, orang yang banyak mengeluh merupakan indikasi kurangnya rasa bersyukur kita terhadap sang pencipta. Alangkah baiknya jika kita bisa mengurangi rasa tersebut secara berkala. Ingatlah tujuan akhirmu selama berkuliah disini. Bukankah dahulu kamu ingin dikenal sebagai seorang pebisnis sukses? Bukankah kamu dahulu ingin bermanfaat bagi masyarakat Indonesia melalui alat yang kamu ciptakan? Bukankah kamu dahulu bermimpi untuk dapat menjadi sebuah pemimpin perusahan yang dapat mengkaryakan ribuan orang pengangguran? Ingatlah itu semua niscaya semua kegundahanmu akan padam. Stop berfikir dan bertindak negatif, ubah pola pikirmu, fokus pada titik kamu berakhir, jangan lupa bahagiakan orang sekitarmu, dan tersenyumlah kepada dunia

Rara Dzikrina Istighfaroh,
pencari penentu jati diri

Ditulis oleh : Rara Dzikrina Istighfaroh
I am an open minded, easy learner, and hardworking person, also an enthusiast undergraduate student in ITB who enjoy every challenge in my daily activities. I am familiar with a wide variety of work environment, especially when I joined in various projects. I am passionate for studying new things and getting out from my comfort zone. My future goals is become a useful person through my business and educational field that could empower and inspire other. I also thrive to have excellent communication skill, positive attitude, and ability to work under pressure.
• Ketua Bidang Fundraising Wisuda Oktober ITB 2018
• Co Fasilitator / Trainer SSDK SMPE 2018
• ITB Protocol Team batch 2018

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

X